Jual Magnetic Flow Meter

Magnetic Flow Meter Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara terus-menerus bila terkena tegangan geser. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan. Tegangan geser pada suatu titik adalah nilai batas perbandingan gaya geser terhadap luas dengan berkurangnya luas hingga menjadi titik tersebut. Suatu zat cair ditempatkan di antara dua buah plat sejajar, dengan jarak antara yang kecil dan besar sedemikian luasnya sehingga keadaan pada tepi-tepi plat dapat diabaikan. Plat bawah terpasang tetap dan suatu gaya F ditetapkan pada plat atas, yang mengerahkan tegangan geser F/A  pada  zat  apapun  yang  terdapat  di  antara  plat-plat.  A ialah luas plat atas satuannya (m2). Bila gaya F menyebabkan plat bergerak dengan suatu kecepatan (bukan nol) satuannya (N), betapapun kecilnya F, maka kita dapat menyimpulkan bahwa zat di antara kedua plat tersebut adalah fluida. Termasuk fluida adalah air, gas dan zat padat. Yang dimaksud dengan aliran (flow) disini ada tiga macam, yaitu:


1.         Kecepatan fluida mengalir (m/s),

2.         Debit (banyaknya volume) fluida mengalir per satuan waktu (l/dtk),

Jumlah (volume) fluida yang mengalir untuk selang waktu  tertentu  (liter, galon, dll.).

Jenis alat ukur aliran (flow) sebenarnya sangat banyak, pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu :

1.                   Head Flowmeter,

2.                   Area Flowmeter,

3.                   Positive Displacement Meter.

Ketiga jenis alat ukur aliran aliran (flow) ini memiliki prinsip kerja yang berbeda pula. Beberapa macam dari masing-masing jenis alat ukur aliran (flowmeter) akan dibahas pada bagian berikut.

1.         Head Flowmeter


Untuk mengukur aliran fluida dalam suatu pipa dengan head flowmeter, maka pada aliran fluida itu dipasang suatu penghalang dengan diameter lubang yang lebih kecil dari diameter pipa, sehingga tekanan maupun kecepatannya berubah. Dengan mengukur perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah penghalang, dapat ditentukan besarnya aliran fluida. Beberapa alat ukur aliran (flowmeter) yang merupakan pengukur aliran jenis Head Flowmeter, yaitu :
a.         Tabung Venturi

b.         Flow Nozzle

c.         Plat Orifice

d.         Tabung Pitot

Sebelum membahas keempat Flowmeter ini, akan dibahas lebih dahulu hubungan antara perbedaan tekanan dan kecepatan aliran yang menjadi prinsip dari Head Flowmeter. Pada Gambar 2.1 [2] terlihat suatu aliran fluida yang melalui pipa dengan luas penampang di bagian masukan (input) lebih besar dari bagian keluaran (output). Misalkan kecepatan, tekanan dan luas penampang di bagian input adalah V1, P1 dan A1 sedangkan di bagian output adalah V2, P2 dan A2

Di sini berlaku persamaan kontinuitas, dimana banyaknya fluida yang masuk sama dengan banyaknya fluida yang keluar, dapat dilihat pada persamaan 2.1 [2] :
V1 x A1 = V2 x A2 ...........................................(2.1)

Dengan menganggap bahwa kecepatan fluida pada seluruh penampang sama, maka berlaku persamaan Bernouli [2] :

2
 
P1 + ½ ρ V12 = P2 + ½ ρ V 2 ..................................(2.2)

Di mana :

P = Tekanan fluida V = Kecepatan aliran
ρ = Massa jenis fluida

Dari kedua persamaan diatas didapat [2] :

Q =




..................................(2.3)




Di mana :

Q = Laju aliran (liter/detik)

Bila luas penampang A2 << A1, maka [2] :


Q = A2


2 (P1 - P2
r


..........................................(2.4)


Jadi di sini terlihat bahwa dengan mengukur perbedaan tekanan (P1-P2) dapat ditentukan besarnya laju aliran. Tetapi biasanya dalam praktek, persamaan di atas masih harus dikoreksi dengan suatu koefisien yang  disebut koefisien discharge. Koefisien discharge ini tidak konstan dan besarnya ditentukan dari kerugian-kerugian gesekan akibat kekasaran bagian dalam pipa, bentuk geometri dari saluran dan bilangan Reynold. Aliran turbulen mempunyai bilangan Reynold yang tinggi, lebih besar dari 2000. Sedangkan bila bilangan Reynoldnya rendah (lebih rendah dari 2000), alirannya merupakan aliran laminer. Bilangan Reynold untuk aliran dalam

pipa dirumuskan dengan [2] :



Rd =


r v D
m



..............................................(2.5)


Di mana :

ρ          = Massa jenis fluida

v          = Kecepatan rata-rata aliran fluida D            = Diameter pipa
µ          = Viskositas (kekentalan) fluida


a.         Tabung Venturi

Kemiringan dibagian input kira-kira sebesar 30º sedangkan dari bagian output lebih kecil, yaitu antara 3º sampai 15º. Perbandingan diameter antara leher dan pipa terletak antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. Hasil pengukuran aliran dengan menggunakan Tabung Venturi ini merupakan pengukuran yang paling teliti bila dibandingkan dengan Head Flowmeter yang lain, tetapi juga paling mahal harganya. Karena bagian leher merupakan bagian yang lebih mudah rusak maka kadang-kadang bagian leher ini dibuat sebagai unit tersendiri agar mudah diganti.
Tabung Venturi mempunyai bentuk seperti pada Gambar 2.2 [2]. Pada sekeliling pipa sering dibuat lubang-lubang yang jalan keluarnya dijadikan satu dan dihubungkan dengan pengukuran tekanan (disebut cincin piezometer). Dengan demikian tekanan yang diukur merupakan tekanan rata-rata sehingga pengukuran menjadi lebih cepat dan teliti.

Kemiringan dibagian input kira-kira sebesar 30º sedangkan dari bagian output lebih kecil, yaitu antara 3º sampai 15º. Perbandingan diameter antara leher dan pipa terletak antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. Hasil pengukuran aliran dengan menggunakan Tabung Venturi ini merupakan pengukuran yang paling teliti bila dibandingkan dengan Head Flowmeter yang lain, tetapi juga paling mahal harganya. Karena bagian leher merupakan bagian yang lebih mudah rusak maka kadang-kadang bagian leher ini dibuat sebagai unit tersendiri agar mudah diganti.